Baca juga : Puisi-puisi Kedung Darma Romansha. MEMBACA GERAK DAUN. kupilih bulan ini, tanah subur tempat aku menanam ruang yang membesarkan pohon dan burung-burung memakan buah matanya membersitkan matahari pagi, menyinari malam-malam berikutnya. kunikmati pemandangan itu, membaca gerak helai-helai daun dan bayang-bayangnya menancap di pintu
Substansi permasalahan dalam kajian ini tentang imaji dalam puisi Tanah Air Mata karya Sutardji Calzoum Bachri.Kajian dilakukan secara kualitatif: membaca keseluruhan puisi, membaca ulang dengan mencermati setiap bagian dari puisi untuk menemukan imaji, menandai setiap imaji, mengklasifikasikan imaji, membahas dan mendeskripsikan setiap imaji, dan menyimpulkan imaji dalam puisi tersebut.
Dalam makalah ini pengumpulan serta penganalisisan data menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pada puisi "Tanah dan Air, Bangsa Tanpa Jiwa" digambarkan mengenai kondisi dari sebuah bangsa yang sedang tidak stabil, serta persaan kecewa yang dirasakan oleh rakyat terhadap sistem pemerintahan.
Untuk menganalisis teks puisi tersebut, peneliti memilih menggunakan analisis wacana kritis Teeun A. Van Dijk. Model ini mengedepankan pada 3 aspek utama, yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks sosial (Eriyanto, 2001). Teks merupakan kerangka struktur tahap pertama yang terbagi menjadi 3 level, struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro.
Selain itu, tentu saja, itu juga cara jitu mengenalkan khazanah dunia puisi Tanah Air. Maka, yuk diresapi lima puisi berikut. 1. "Pada Suatu Pagi Hari" karya Sapardi Djoko Damono. Inilah puisi yang mengawali cerita Srimenanti.Cerita novelnya dimulai saat sang tokoh melihat perempuan lewat seperti adegan di puisi itu.
Airmata tanah air kami. Disinilah kami berdiri. Menyanyikan airmata kami. Di balik gembur subur tanahmu. Kami simpan perih kami. Di balik etalase gedung-gedungmu. Kami coba sembunyikan derita kami. Kami coba simpan nestapa kami. Kami coba kuburkan dukalara.
. 375 380 279 200 401 94 382 407
teks puisi tanah air mata