Transparan Informatif, & Edukatif | #MimbarBangsa. November 28, 2021. Redaksi; Pers; Indeks
Menjauhkan diri dari sikap diskriminas Mengembangkan sikap etnosentrisme Menghindarkan diri dari sikap sukuisme Menjauhkan diri dari sikap fanatisme sempit Mengembangkan sikap toleransi beragama Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah C. Menghindarkan diri dari sikap sukuisme. Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban C benar, dan 0 orang setuju jawaban C salah. Berikut bukan merupakan perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah menghindarkan diri dari sikap sukuisme. Pembahasan dan Penjelasan Jawaban A. Menjauhkan diri dari sikap diskriminas menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali. Jawaban B. Mengembangkan sikap etnosentrisme menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan. Jawaban C. Menghindarkan diri dari sikap sukuisme menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat. Jawaban D. Menjauhkan diri dari sikap fanatisme sempit menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan. Jawaban E. Mengembangkan sikap toleransi beragama menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah C. Menghindarkan diri dari sikap sukuisme Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.
8 Berikut bukan merupakan perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah A. Menjauhkan diri dari sikap diskriminas B. Mengembangkan sikap etnosentrisme C. Menghindarkan diri dari sikap sukuisme D. Menjauhkan diri dari sikap fanatisme sempit E. Mengembangkan sikap toleransi beragama. 9. Nilai utama integritas yang harus dimiliki oleh ASN sebagai pelayan publik adalah A. Kedisiplinan
Disintegrasi adalah – Disintegrasi adalah suatu keadaan tidak bersatu padu yang membuat keutuhan atau persatuan hilang dan dapat menyebabkan terjadinya perpecahan. Kebalikan dari disintegrasi adalah penyatuan yang menyebabkan kesatuan dan persatuan sehingga menjadi utuh. Disintegrasi berbentuk aksi demonstrasi, pergolakan daerah bagi kelompok atau individu yang merasakan adanya diskriminasi, aksi kriminalitas tidak terkendali, perilaku menyimpang dan konflik-konflik yang melibatkan isu agama, suku, rasa serta antar golongan SARA. Fenomena sosial disintegrasi menjadi salah satu contoh fenomena yang paling ditakuti dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini karena disintegrasi dapat menimbulkan suatu gejolak pada serangkaian perpecahan. Maka, atas dasar hal tersebut, berbagai macam disintegrasi berusaha dihindari atau diselesaikan agar tidak menimbulkan perpecahan. Agar dapat menghindari atau menyelesaikan disintegrasi, maka Grameds perlu mengetahui apa itu disintegrasi lebih dulu. Simak penjelasannya lebih detail berikut ini. Pengertian DisintegrasiBentuk-bentuk Disintegrasi1. Disintegrasi Sosial2. Disintegrasi Bangsa3. Disintegrasi KeluargaFaktor dan Dampak dari DisintegrasiKategori SosiologiMateri SosiologiKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Sumber Pexels Disintegrasi menjadi suatu gambaran atas situasi yang tidak memiliki aturan maupun kesatuan yang berlaku dalam kehidupan di dalam masyarakat. Keadaan ini dapat mengancam terjadinya perpecahan yang mengakibatkan pada rusaknya tatanan sosial yang disebabkan oleh tidak berjalannya keteraturan sosial. Oleh sebab itu, disintegrasi secara umum merupakan lawan kata dari integrasi sosial yang memiliki pandangan terhadap kesatuan serta persatuan. Perkembangan hidup yang dialami dalam masyarakat, memang sering kali berubah sesuai dengan kondisi maupun faktor dari penyebab adanya perubahan sosial. Disintegrasi juga dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk perilaku dari setiap individu maupun kelompok yang hidup dalam keadaan ketidakaturan, penyebab dari disintegrasi bisa saja dikarenakan adanya bentuk perubahan sosial terus menerus yang terjadi pada setiap sisi kehidupan, sehingga masyarakat semakin tidak terkontrol dalam menjalankan setiap aktivitasnya di keseharian. Berikut beberapa pendapat para ahli tentang definisi disintegrasi. Soekanto soekamto berpendapat bahwa disintegrasi merupakan suatu keadaan yang terjadi di dalam masyarakat dalam situasi ketidakaturan, hal ini didasari pada memudarnya nilai dan norma yang telah hilang. Ada pula faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya disintegrasi yaitu perubahan sosial, lembaga sosial yang melalui perubahan karena terjadi sikap serta tuntutan hidup manusia yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI disintegrasi merupakan realitas sosial yang menunjukan adanya ketidak bersatuan, karena keadaan yang terpecah belah dan menyebabkan hilangnya keutuhan dalam hidup. Menurut Webster’s New Encyclopedic Dictionary, disintegrasi merupakan suatu perpecahan yang terjadi pada bangsa dan negara hingga pada akhirnya menjadi bagian yang saling terpisah atau berbeda. Mohammad Ali Al Humaidy berpendapat bahwa disintegrasi sosial merupakan suatu proses dalam interaksi masyarakat majemuk, di mana ada satu atau beberapa kelompok yang berupaya untuk menanggalkan identitasnya sendiri serta melakukan suatu tindakan diskriminasi pada pihak lain, sebab pihak lain dianggap tidak mengamalkan nilai-nilai yang dianggap benar. Bentuk-bentuk Disintegrasi Sumber Pexels Secara umum, ada tiga bentuk dari disintegrasi, berikut penjelasan bentuk-bentuk dari disintegrasi. 1. Disintegrasi Sosial Bentuk disintegrasi yang pertama adalah disintegrasi sosial yaitu sebuah ketidak adanya fungsi dan norma sosial yang berjalan. Keadaan dari disintegrasi sosial dapat disebabkan oleh masyarakat yang merasa kurang puas dengan kondisinya, sehingga ia ingin melakukan suatu perubahan yang mendasar. Contoh dari disintegrasi sosial adalah kekacauan yang terjadi di Timor Timur setelah jejak pendapat dan kekacauan yang terjadi di Maluku ketika terjadi kerusuhan SARA. Lalu apa yang menjadi penyebab terjadinya disintegrasi sosial ini? Disintegrasi sosial terjadi karena lima penyebab, berikut penjelasannya. Adanya perbedaan pandangan tentang tujuan yang ingin dicapai bersama. Contohnya masyarakat Indonesia memiliki cita-cita terbentuknya masyarakat yang adil serta makmur, seperti yang tercantum dalam UUD 1945. Apabila ada kota atau provinsi yang mendirikan suatu negara sendiri, maka sudah pasti akan terjadi disintegrasi sosial. Norma yang ada pada masyarakat mulai hilang atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Contohnya adalah permasalahan hukum di Indonesia yang tidak tegak dengan adil. Terjadinya pertentangan antara norma yang ada di dalam masyarakat. Biasanya terjadi pada di tingkat RT atau RW. Contohnya tentang minuman keras, ada beberapa yang beranggap bahwa minuman keras adalah suatu hal yang salah, namun ada pula yang berbeda pendapat. Adanya ketidak konsekuenan terhadap pemberian sanksi pada pelanggar norma. Hal ini berhubungan dengan penyebab lain seperti hukuman untuk koruptor dan rakyat kecil yang berbeda dan menyebabkan terjadi disintegrasi sosial. Penyebab disintegrasi sosial yang terakhir adalah tindakan warga yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku, sehingga menjadi faktor penghambat perubahan sosial serta budaya. Lalu, bagaimana cara mencegah agar disintegrasi sosial ini tidak terjadi? Tentu saja suatu bangsa dan masyarakat ingin segala bentuk disintegrasi termasuk disintegrasi sosial tidak terjadi atau dihindari, sebab memiliki dampak negatif atau buruk dalam berbagai macam aspek. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pencegahan seperti berikut ini. Hukum perlu ditegakan seadil-adilnya dan tidak boleh tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Hukum perlu tegas dan tegak kepada siapapun yang melanggar hukum. Meskipun seseorang memiliki jabatan yang tinggi atau berkuasa, jika orang tersebut melanggar hukum, maka ia pantas mendapatkan suatu sanksi. Rasa nasionalisme yang perlu tumbuh dan ditingkatkan dalam diri seseorang. Sebab dengan meningkatnya rasa nasionalisme pada diri masyarakat, maka warga masyarakat pun akan mematuhi seluruh norma yang ada. Selain itu, ketika rasa nasionalisme tumbuh maka warga masyarakat pun akan menjadikan pancasila sebagai ideologi yang sudah sepatutnya ditaati atau dijadikan acuan dalam bermasyarakat. Hukum yang berlaku dalam masyarakat harus sesuai dengan UUD 1945. Rasa toleransi pada setiap agama, suku dan kebudayaan. Seperti yang diketahui bahwa Indonesia memiliki beragam penganut agama, suku dan budaya. Oleh sebab itu, maka setiap masyarakat harus saling menghargai meskipun adanya perbedaan, jangan sampai terjadi suatu perpecahan yang diakibatkan oleh perbedaan. Integrasi nasional harus berjalan dengan maksimal dan setiap warga negara wajib melakukannya. 2. Disintegrasi Bangsa Bentuk disintegrasi yang kedua adalah disintegrasi bangsa yaitu perpecahan hidup di dalam masyarakat yang disebabkan oleh adanya pengaruh dari negara lain. Disintegrasi ini dapat disebabkan pula oleh pengaruh dari suatu negara sendiri. Contohnya seperti kurang berterimanya masyarakat terhadap perbedaan, sehingga muncul sikap diskriminatif. Sebelum disintegrasi budaya terjadi, biasanya akan terjadi disorganisasi dalam lingkungan masyarakat lebih dulu. Disorganisasi terjadi dikarenakan adanya perbedaan pendapat, norma sosial, nilai dan perbedaan tindakan dalam lingkungan masyarakat. Apabila disorganisasi tidak segera diselesaikan atau diatasi maka akan menimbulkan suatu konflik dalam masyarakat yaitu disintegrasi budaya. Pada umumnya, disintegrasi ini dapat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu kelompok, sistem sosial, sistem sanksi, dan sistem tindakan. Berikut penjelasannya. Tidak ada lagi kesepakatan antar anggota kelompok yang membahas tentang tujuan sosial yang ingin dicapai, yang mulanya tujuan tersebut menjadi suatu pegangan bagi kelompok itu. Norma sosial yang ada di dalam masyarakat tidak lagi berfungsi untuk membantu anggota masyarakat guna mencapai tujuan yang telah disepakati. Norma dalam kelompok yang dihayati oleh setiap anggota, tidak lagi sesuai dengan anggota kelompok. Sehingga setiap anggota kelompok menjadi abai terhadap norma yang berlaku. Sanksi sosial yang hadir di lingkungan masyarakat menjadi suatu hal yang lemah dan bahkan sudah tidak dilaksanakan dengan baik. Sanksi yang dikenakan pada seseorang yang melanggar suatu norma sudah dianggap tidak berlaku. Segala tindakan yang dilakukan oleh setiap masyarakat telah bertentangan dengan norma yang ada dan berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Ada beberapa ciri atau karakteristik dari disintegrasi budaya, hal ini dijelaskan dalam sebuah jurnal Disintegrasi Sosial Studi Regulasi Perlindungan Ikan Pari Manta Masyarakat Lamakera Kabupaten Flores Timur yang ditulis oleh Randi M. Prakon. Berikut penjelasannya. Adanya ketidaksamaan tujuan antara anggota dari suatu kelompok, sehingga tidak muncul keseragaman atau kesamaan dalam kelompok. Sebagian besar dari anggota kelompok tidak mematuhi norma-norma yang telah berlaku. Wibawa dari para tokoh kelompok dan pemimpin mulai menurun di masyarakat. Sanksi tidak lagi berfungsi atau fungsinya berkurang dan tidak sebagaimana mestinya. 3. Disintegrasi Keluarga Bentuk ketiga disintegrasi merupakan disorganisasi yang terjadi dalam lingkungan keluarga dan disebabkan karena adanya kekurang pahaman antar anggota keluarga. Bentuk disintegrasi satu ini dapat dilihat dari berbagai macam kasus, seperti pisah ranjang antar suami istri, perselingkuhan atau perceraian. Contoh lainnya dari disintegrasi keluarga adalah kurangnya kasih sayang serta perhatian dari orang tua, sikap anak yang melawan pada kedua orang tuanya, tidak adanya rasa kekeluargaan dalam keluarga, tidak adanya komunikasi yang lancar di dalam keluarga, nafkah dari suami yang tidak mencukupi kebutuhan anggota keluarga, orang tua atau anak atau salah satu anggota keluarga yang terlalu sibuk bekerja hingga kurang memperhatikan keluarga, masalah yang terjadi dalam hubungan intim, sikap egois dan lain sebagainya. Faktor dan Dampak dari Disintegrasi Sumber Pexels Permasalahan-permasalahan yang menyebabkan terjadinya disintegrasi antara lain adalah sebagai berikut ini. Konflik, konflik menjadi salah satu hal yang melatar belakangi seseorang melakukan disintegrasi. Konflik merupakan suatu kondisi ketidakpuasan yang dirasakan oleh masyarakat terhadap keadaan yang ada. Ketidakpuasan inilah yang pada akhirnya menyebabkan orang-orang tertentu tidak berada dalam persatuan. Peperangan adalah faktor lainnya yang menyebabkan terjadinya disintegrasi. Entah itu peperangan antar suku, etnis maupun peperangan yang terjadi karena perbedaan budaya. Peperangan akan menimbulkan suatu dampak yang cukup besar baik itu dari segi material maupun immaterial. Pertikaian merupakan salah satu landasan suatu kelompok dalam masyarakat mengalami perpecahan. Kondisi masyarakat satu ini menjadi suatu dasar mengapa masyarakat yang terlibat atau mengalami pertikaian juga rawa mengalami disintegrasi. Kesenjangan sosial merupakan faktor lain yang menyebabkan terjadinya disintegrasi. Hal ini karena status sosial dari seseorang dibedakan berdasarkan masyarakat kaya maupun miskin. Permasalahan tentang kependudukan di Indonesia seperti hal ini pada akhirnya akan menjadikan banyak kepentingan yang lebih mengutamakan si kaya dibandingkan si miskin. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang memiliki sifat heterogen. Kurangnya toleransi yang terjadi antar golongan. Kurangnya kesadaran dari masyarakat terhadap segala ancaman maupun gangguan yang berasal dari luar. Berkembanganya ideologi yang sangat bertentangan dengan ideologi bangsa yaitu Pancasila, contohnya seperti ideologi komunisme, marxisme, leninisme dan lain sebagainya. Adanya golongan atau masyarakat yang tidak mengikuti peraturan baik itu aturan daerah maupun negara dengan baik dan benar. Memudarnya rasa kepercayaan rakyat pada pemimpin dan pengelola negara. Setiap tindakan yang dilakukan oleh masyarakat sudah tidak berdasarkan Pancasila serta UUD 1945 sebagai dasar negara. Tercipta suasana politik yang tidak sehat serta tidak kondusif, sehingga memecah belah masyarakat. Meningkatnya sikap apatis serta egois dari masyarakat. Tidak meratanya pendidikan, pembangunan dan bidang lainnya di beberapa wilayah tertentu. Jika masyarakat paham bahwa faktor di atas menjadi penyebab dari disintegrasi dan terpisahnya masyarakat, lalu mengapa masih ada beberapa orang yang melakukan sikap-sikap tersebut? Menurut Simon Fisher, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab konflik sehingga memicunya terjadi disintegrasi, berikut penjelasannya. Teori relasi masyarakat, menurut teori ini, konflik terjadi dikarenakan ada polarisasi secara terus meneru, ketidakpercayaan, kecurigaan serta pertentangan yang ada pada kelompok yang berbeda dalam masyarakat. Teori negosiasi berprinsip, merupakan teori yang menjelaskan bahwa konflik terjadi karena posisi yang bertentangan dengan pandangan konflik zero sum yang diadopsi oleh pihak konflik. Teori kebutuhan manusia yaitu teori yang menjelaskan bahwa konflik berakar mendalam biasanya disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, psiko sosial, kebutuhan primer termasuk di dalamnya adalah keamanan, perhatian, identitas, partisipasi dan otonomi. Teori identitas, konflik disebabkan oleh perasaan identitas yang terancam dan seringkali tidak terpecahkan masalah kerugian dan penderitaan. Teori miskomunikasi antar budaya yaitu konflik terjadi karena tipe komunikasi kultural yang berbeda atau bertentangan. Teori transformasi konflik yaitu teori yang menjelaskan bahwa konflik dapat terjadi karena masalah nyata seperti ketidakadilan atau ketidaksetaraan yang diekspresikan dalam persaingan kerangka kerja sosial, ekonomi dan budaya. Lalu apa dampak dari disintegrasi yang terjadi? Disintegrasi baik itu disintegrasi sosial, budaya maupun keluarga setidaknya akan memberikan dua dampak yang cukup besar yaitu timbulnya perpecahan, dan munculnya masalah-masalah sosial. Berikut penjelasannya lebih lanjut. 1. Timbulnya Perpecahan Contoh dari kasus-kasus disintegrasi yang menyebabkan perpecahan adalah kasus yang terjadi antara Korea Selatan dan Korea Utara. Pada mulanya, kedua negara ini bersatu, akan tetapi karena ada perbedaan dalam segi pemerintahan sosialis serta demokratis, maka pada akhirnya kedua negara ini pun menjadi saling bersebrangan, bahkan saling berperang untuk memperkuat pengaruh satu sama lain. 2. Munculnya Masalah-masalah Sosial Dampak kedua dari kasus disintegrasi adalah munculnya masalah sosial, sebab disintegrasi akan menyebabkan kondisi masyarakat menjadi tidak bersatu dan akhirnya memicu keadaan yang cukup rumit untuk mencapai tujuan bersama-sama. Di Indonesia sendiri, ada beberapa contoh kasus disintegrasi, contohnya seperti demonstrasi yang terjadi pada tahun 1998 yaitu para mahasiswa dan masyarakat memberontak serta melakukan protes pada pemerintahan yang dipimpin oleh Orde Baru atau Orba. Contohnya lainnya adalah PKI yang terjadi pada masa Orde Lama, PKI merupakan partai komunis yang melakukan kudeta pemerintah dengan cara yang cukup brutal seperti membunuh banyak jenderal dan tokoh-tokoh penting. Itulah penjelasan terkait disintegrasi adalah bentuk perilaku dari setiap individu dan kelompok yang hidup dalam ketidak-aturan, sehingga menyebabkan terjadinya perpecahan. Jika Grameds tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang disintegrasi atau materi lain dalam mata pelajaran Sosiologi, maka Grameds bisa mencari tahu informasinya lebih lanjut dengan membaca buku. Selain materi disintegrasi, di juga terdapat buku-buku materi Sosiologi atau buku mata pelajaran lain yang bermanfaat untuk Grameds. Jangan ragu untuk membeli buku di Gramedia karena dijamin original dan berkualitas, juga membuatmu memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Khansa Baca juga ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
MelanjutkanContoh Soal Pilihan Ganda Sejarah Kelas 12 Semester 1 Beserta Jawaban bagian kedua soal nomor 16-30 bagian ketiga tulisan ini berisikan materi tentang Ancaman Disintegrasi Bangsa pada tahun 1948 - 1965. Berikut bukan merupakan perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah A. Kurangnya rasa persatuan di kalangan pejabat.
Jawaban yang benar adalah yang bukan perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah sikap etnosentrisme dan intoleransi. Jawaban yang Benar untuk Menangkal Disintegrasi Bangsa Sikap Etnosentrisme dan Intoleransi Hello, Sobat motorcomcom! Selamat datang di artikel kami yang kali ini akan membahas jawaban yang benar terhadap perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa. Dalam konteks ini, sikap etnosentrisme dan intoleransi memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. Mari kita jelajahi lebih lanjut. Sikap Etnosentrisme Memperkuat Identitas dan Persatuan Bangsa Etnosentrisme adalah sikap di mana seseorang atau kelompok cenderung memandang budaya, nilai, dan norma mereka sebagai yang paling superior dibandingkan dengan budaya, nilai, dan norma kelompok lain. Namun, dalam konteks yang positif, sikap etnosentrisme dapat menjadi salah satu jawaban yang benar untuk menangkal disintegrasi bangsa. Memiliki rasa bangga terhadap budaya, tradisi, dan sejarah bangsa sendiri adalah hal yang alami. Melalui etnosentrisme yang sehat, kita dapat memperkuat identitas nasional dan meningkatkan kebanggaan terhadap keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Sobat motorcomcom, perlu diingat bahwa sikap etnosentrisme yang sehat adalah sikap yang tidak merendahkan atau menganggap rendah budaya dan identitas kelompok lain. Sikap saling menghormati dan belajar dari perbedaan menjadi kunci untuk menjaga persatuan bangsa dalam konteks etnosentrisme. Toleransi Jembatan Persaudaraan di Tengah Keberagaman Sikap toleransi juga merupakan jawaban yang benar dalam menangkal disintegrasi bangsa. Toleransi adalah sikap menghargai perbedaan, baik itu perbedaan budaya, agama, suku, atau pandangan politik. Dalam konteks keberagaman Indonesia, sikap toleransi sangat penting untuk menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. Dengan memiliki sikap toleransi, kita dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama warga negara. Ketika kita mampu menghargai perbedaan dan memahami bahwa setiap individu memiliki hak dan kebebasan untuk hidup sesuai dengan keyakinannya, maka kita dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan saling mendukung. Sobat motorcomcom, toleransi juga berarti menghindari sikap diskriminasi dan prejudis terhadap kelompok lain. Dalam kehidupan sehari-hari, mari berusaha untuk bersikap adil dan terbuka terhadap perbedaan yang ada di sekitar kita. Hanya dengan cara ini kita dapat menjaga persatuan dan menghadapi disintegrasi bangsa dengan teguh. Menjaga Keseimbangan Etnosentrisme dan Toleransi Sobat motorcomcom, baik sikap etnosentrisme maupun toleransi memiliki peran yang penting dalam menangkal disintegrasi bangsa. Namun, penting bagi kita untuk menj Menjaga Keseimbangan Etnosentrisme dan Toleransi Sobat motorcomcom, baik sikap etnosentrisme maupun toleransi memiliki peran yang penting dalam menangkal disintegrasi bangsa. Namun, penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan antara kedua sikap ini. Jika sikap etnosentrisme berlebihan, dapat menyebabkan konflik antar kelompok dan merusak hubungan antara individu yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan etnosentrisme yang sehat, di mana kita bangga dengan budaya kita sendiri tanpa merendahkan budaya orang lain. Sementara itu, jika kita hanya fokus pada sikap toleransi tanpa memperkuat identitas nasional, kita mungkin kehilangan ikatan yang kuat sebagai satu bangsa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali dan menghargai keragaman budaya yang ada di Indonesia, sambil memperkuat persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa Indonesia. Jawaban yang benar terhadap perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah mengembangkan sikap etnosentrisme yang sehat dan mempraktikkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Kedua sikap ini saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain dalam membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis. Kesimpulan Menciptakan Bangsa yang Kuat dan Bersatu Dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa, kita perlu memahami bahwa jawaban yang benar terhadap perilaku yang dapat menangkal disintegrasi adalah sikap etnosentrisme yang sehat dan toleransi. Dengan mengembangkan sikap etnosentrisme yang memperkuat identitas dan mempraktikkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat membangun bangsa yang kuat, beragam, dan bersatu. Sobat motorcomcom, mari kita menjadi agen perubahan dalam menjaga keutuhan bangsa kita. Mulailah dengan menghormati dan memahami perbedaan, saling mengenal, dan membangun hubungan yang harmonis dengan sesama warga negara. Dengan demikian, kita dapat menghadapi tantangan disintegrasi bangsa dengan kuat dan menjaga persatuan kita sebagai bangsa Indonesia yang berbhineka tunggal ika. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya! Teruslah berkontribusi dalam membangun bangsa yang lebih baik.
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, berikut bukan merupakan perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah menghindarkan diri dari sikap sukuisme. admin March 19, 2022 0 6 Less than a minute
Kali ini kami akan menjelaskan tentang beberapa upaya pencegahan disintegrasi bangsa. Dalam menjalani kehidupan, tentu tidak bisa lepas dari apa yang namanya perubahan. Perubahan yang terjadi ada yang bisa menerimanya dengan lapang dada. Namun tidak sedikit juga yang tidak menerima dan bahkan menentangnya sampai bermaksud ingin melakukan tindakan ini bisa menimbulkan sebuah permasalahan yang dinamakan disintegrasi. Disintegrasi di sini bisa terjadi baik di dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun juga dalam ranah bernegara. Seperti contoh orang atau sekelompok orang yang biasanya tergabung dalam sebuah organisasi menolak sebuah perubahan yang dilakukan oleh bahkan secara terang-terangan menolak sebuah perubahan tersebut. Selain itu, muncul gerakan atau tindakan-tindakan yang di dalamnya berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa. Untuk itulah, pentingnya tindakan pencegahan agar tidak sampai menimbulkan permasalahan yang semakin disintegrasi juga dinamakan dengan konflik. Jadi, disintegrasi bangsa merupakan sebuah konflik yang terjadi dalam ranah atau domain bangsa. Salah satu contoh dari disintegrasi bangsa yang terjadi adalah kerusuhan pada 22 Mei yang lalu yang mana massa menolak hasil keputusan KPU tentang kemenangan salah satu DisintegrasiSelain itu, secara teori terdapat beberapa jenis disintegrasi, yaitu1. Disintegrasi vertikalUntuk disintegrasi vertikal ini terjadi dalam sebuah strata atau tingkatan yang berbeda. Strata yang satu lebih tinggi dibandingkans strata yang lainnya.. Misalnya, sebuah disintegrasi yang terjadi antara anak dengan orang tua maupun antara suami dengan istri. Sudah tentu dalam hal ini strata atau tingkatan orang tua lebih tinggi dibandingkan dengan anak. Strata suami pun juga lebih tinggi dibandingkan dengan itu, disintegrasi vertikal ini juga bisa muncul diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang dinilai tidak pro terhadap rakyat. Meskipun sebenarnya kebijakan yang dibuat pemerintah sudah melalui perundingan dan perencanaan yang matang, namun tetap saja terkadang banyak masyrakat yang menilai kebijakan tersebut kurang tepat atau bahkan Disintegrasi horizonalJika sebelumya disintegrasi vertikal disebabkan karena perbedaan strata atau tingkatan, maka untuk disintegrasi horizontal ini terjadi pada masyarakat yang memiliki strata yang sama. Maksudnya, masyarakat yang mengalami konflik tersebut sama-sama memiliki kedudukan dan tidak ada yang lebih tinggi atau lebih dominan. Biasanya, konflik seperti ini terjadi akibat kurangnya komunikasi sehingga menimbulkan salah pendapat yang terjadi tersebut tidak dibarengi dengan komunikasi yang baik. Selain itu, kedua pihak juga tidak memiliki sifat legowo untuk bisa menerima pendapat dari orang lain. Salah satu contoh disintegrasi aatau konflik horizontal yang terjadi adalah kerusuhan yang ada di Poso dan juga anda sudah tahu bahwa kerusuhan tersebut, khususnya di Sampit sangatlah menyeramkan dimana banyak sekali korban meninggal. Selain itu, konflik horizonal yang lebih sederhana dan mungkin anda pernah mengalaminya adalah konflik yang terjdi antara pendukung kesebelasan. Kerusuhan ini biasanya karena rivalitas dari kedua klub yang sudah berlangsung selama puluhan bagaimana upaya pencegahan disintegrasi bangsa? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah disintegrasi bangsa tidak sampai terjadi. Bagi anda yang ingin tahu selengkapnya, silahkan simak penjelasan di bawah ini. Namun sebelum itu kami juga telah menyajikan informasi penting seputar sejarah Republik Catalunya dan sejarah Korea Pencegahan Disintegrasi Bangsa1. Memberikan pemahaman tentang patriotismeUpaya pencegahan disintegrasi bangsa yang bisa dilakukan adalah masyarakat harus memiliki jiwa patriotisme atau cinta tanah air. Masyarakat harus mulai berpikir bahwa kepentingan negara jauh lebih berfaedah dan lebih penting dibandingkan dengan kepentingan pribadi maupun juga kelompok. Rasa cinta tanah air, rasa persaudaraan, dan jiwa pancasila memang harus ditanamkan oleh setiap harus sadar bahwa apapun dan bagaimana pun kondisinya, Indonesia harus tetap menjadi negara yang bersatu. Istilah ini biasanya dislogankan sebagai “NKRI harga mati”. Lalu bagaimana jika ada keputusan yang tidak pro rakyat? Jalan yang dilakukan adalah dengan berdiskusi melalui lembaga-lembaga yang memang bertugas sebagai pihak penengah untuk penyelesaian permasalahan tersebut. Dengan begitu, sikap maupun tindakan yang dilakukan berdasarkan argumentasi dan bukan sentimen. Hal ini akan mencegah terjadinya disintegrasi bangsa yang dapat merugikan semua Menghilangkan hal-hal yang berbau primodalismePrimodalisme merupakan sebuah pandangan atau sikap yang memegang kuat mengenai hal-hal yang sudah dibawa sejak kecil. Hal-hal tersebut bisa berhubungan dengan tradisi, kepercayaan, adat-istiadat, dan lain sebagainya. Semua orang harus mulai meninggalkan primodalisme sempit yang bisa mempengaruhi stabilitas berbangsa dan itu, tindakan-tindakan lainnya yang berhubungan atau berpotensi menimbulkan KKN atau Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme juga harus ditinggalkan. Ketiga hal juga bisa memicu munculnya rasa ketidakpercayaan masyarakat sehingga kemudian masyarakat berpotensi melakukan perlawan yang akhirnya mengakibatkan disintegrasi Rakyat harus punya sikap selektifTidak bisa kita pungkiri bahwa ada pihak-pihak yang saat ini sudah berusaha untuk memecah belah bangsa. Usaha pemecah belah bangsa tersebut biasanya dilakukan dengan membawa isu-isu yang sensitifi, seperti agama. Terlebih lagi, perkembangan dunia komunikasi sudah semakin maju dimana berita akan sangat mudah menyebar melalui media karena itu, masyarakat diminta harus lebih cerdas dan selektif di dalam membaca dan memilih berita yang muncul atau sedang viral. Tidak semua berita yang viral tersebut terbukti benar alias fakta. Masyarakat harus pandai mengecek kebeneran dari berita atau isu-isu yang dimunculkan oleh berbagai akun di media sosial. Dengan begitu, mereka tidak akan mudah termakan isu Meningkatkan rasa kepercayaan masyarakatUpaya mencegah disintegrasi bangsa juga bisa dilakukan dengan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Saat ini kepercayaan masyarakat menurun terhadap lembaga-lembaga yang sebelumnya dinilai masyarakat memiliki kredibilitas dan netralitas. Lalu bagaimana mengatasinya? Pemerintah harus benar-benar mampu membangun kepercayaan mereka dengan penjelasan dan berbagai bukti yang Melawan berbagai gerakan separatisPemerintah juga harus melawan berbagai gerakan separatis yang muncul yang dapat mengganggu stabilitas negara. Tentu hal ini juga harus diimbangi dengan keterlibatan masyarakat di dalam mengakses berita tersebut. Pemerintah harus menjelaskan secara jelas mengenai gerakan yang mereka lawan berdasarkan bukti-bukti yang kuat. Dengan begitu, disintegrasi bangsa bisa penjelasan seputar apa saja upaya pencegahan disintegrasi bangsa. Di bawah ini ada beberapa informasi lain yang tidak kalah penting, yaituSejarah negara SiprusSejarah negara Chili
Verifikasijawaban pada pertanyaan Berikut bukan merupakan perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah? melalui sumber buku, artikel, jurnal, dan blog yang ada di internet. Jadi, jawaban dari pertanyaan Berikut bukan merupakan perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah? tidak perlu diragukan lagi.
Disintegrasi bangsa adalah salah satu permasalahan serius yang mengancam setiap bangsa dan negara, terutama bagi negara yang multikultural dan multietnis seperti Indonesia. Di negara seperti Indonesia, disintegrasi bangsa bisa muncul kapan saja karena fenomena ini ditimbulkan oleh konflik sosial serta perpecahan. Jika dibiarkan terjadi, masalah yang ditimbulkan bisa sangat beragam, mulai dari diskriminasi, konflik isu SARA, kriminalitas di mana-mana, bahkan hingga melahirkan bangsa yang baru. Pertanyaannya, apakah kamu sudah tahu apa yang dimaksud dengan disintegrasi bangsa? Kalau belum, sebaiknya simak artikel ini sampai habis karena di sini kita akan membahas tentang pengertian, penyebab, hingga cara menghadapinya. Pengertian Disintegrasi BangsaPenyebab Disintegrasi Bangsa1. Sebab internal2. Sebab kultural3. Sebab struktural4. Perbedaan ideologi5. Ketimpangan demografi6. Iklim politik yang tidak sehat7. Tingkat toleransi yang menurun di masyarakat8. Terhambatnya kemajuan ekonomiCara Mencegah Disintegrasi Bangsa1. Mengajarkan patriotisme2. Menghilangkan primordialisme3. Selektif dalam memilah informasi4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat5. Melawan Berbagai Gerakan SeparatisContoh Disintegrasi Bangsa yang Pernah Terjadi di Indonesia1. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia PKI Madiun2. Pemberontakan Republik Maluku Selatan RMS3. Pemberontakan Andi Aziz4. Pemberontakan PRRI dan PERMESTAKesimpulan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI mendefinisikan disintegrasi sebagai keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan. Lebih lanjut lagi, Soerjono Soekanto menjelaskan disintegrasi bangsa sebagai proses pudarnya norma dan nilai di dalam masyarakat akibat adanya perubahan pada lembaga kemasyarakatan. Pada akhirnya, muncul nilai dan norma subjektivitas kelompok yang dilandasi oleh perasaan senasib dan seperjuangan untuk menetapkan kelompok lain sebagai musuh. Contohnya seperti yang terjadi di Semenanjung Korea. Disintegrasi muncul akibat ada dua ideologi yang tidak bisa disatukan, akibatnya munculah dua negara, yaitu Korea Utara dengan ideologi komunis dan Korea Selatan dengan ideologi demokrasi. Beruntung di Indonesia yang multietnis dan multikultural ini, persatuan masih bertahan kuat. Hal ini terjadi karena beberapa alasan, pertama kepemimpinan dan pemerintahan yang kuat sehingga dapat menepis isu disintegrasi yang muncul. Lalu, yang kedua karena para penegak keamanan sangat solid dan kuat dalam meredam disintegrasi, tetapi banyak masyarakat yang merasa cara ini lebih identik dengan kekerasan serta pelanggaran Hak Asasi Manusia HAM. Alasan yang terakhir karena pembangunan ekonomi yang impresif, sehingga membuat masyarakat tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan disintegrasi. Penyebab Disintegrasi Bangsa Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan munculnya disintegrasi bangsa dalam suatu negara, diantaranya adalah 1. Sebab internal Yang pertama adalah penyebab internal, hal ini berhubungan dengan kualitas pribadi rakyat di suatu negara. Umumnya, penyebab internal muncul karena adanya pemahaman serta interpretasi nilai budaya yang tidak tepat. Akibatnya muncul perilaku intoleran, meninggikan suku bangsa masing-masing, hingga penggunaan bahasa yang tidak sopan. 2. Sebab kultural Kedua adalah penyebab kultural yang berkaitan dengan pandangan mengenai nilai, mental, serta perilaku masyarakat. Pandangan ini dapat muncul dari sistem nilai budaya yang menghargai tanpa adanya keharmonisan dan kesenangan duniawi. Kecenderungan kelompok ini adalah melakukan kegiatan yang meresahkan dan berujung pada kesengsaraan masyarakat. Kelompok ini juga tidak saling mengenal dan tidak menghargai kebudayaan etnis lain. 3. Sebab struktural Penyebab struktural ada karena kekuasaan memberikan ruang untuk lahirnya disintegrasi bangsa. Misalnya kekacauan ekonomi, pelanggaran HAM yang terus bertambah, rendahnya legitimasi pemerintahan hingga ketidakadilan dari pemerintah pusat terhadap daerah. 4. Perbedaan ideologi Setiap negara tentu mempunyai ideologi masing-masing yang harus diyakini oleh setiap warga negaranya. Jika tidak, akan muncul berbagai ideologi yang dapat melahirkan paham-paham yang tidak sesuai dengan ideologi negara tersebut. Sebagai contoh, Indonesia merupakan negara yang menganut ideologi Pancasila Namun di masyarakat ada ideologi lain yang berkembang dan keberadaannya bisa mengancam persatuan masyarakat, seperti Marxisme atau Komunisme 5. Ketimpangan demografi Kesenjangan yang timpang dalam demografis juga bisa menjadi menyebabkan disintegrasi bangsa. Alasannya karena kebutuhan masyarakat menjadi tidak seimbang, sehingga rakyat akan berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. Hal Ini dapat memunculkan rasa cemburu yang berujung pada perpecahan. 6. Iklim politik yang tidak sehat Hal ini merupakan salah satu pemicu yang bisa menyebabkan terjadinya perpecahan karena ada banyak oknum yang mempermainkan politik untuk kepentingannya sendiri. Alhasil, banyak terjadi demonstrasi dan perpecahan di tengah masyarakat ketika membahas masalah politik. 7. Tingkat toleransi yang menurun di masyarakat Menghormati segala bentuk perbedaan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita tidak seharusnya membedakan sikap kepada orang lain hanya karena perbedaan agama, adat, ras, suku, kondisi fisik, ekonomi, tingkatan pendidikan maupun hal lainnya. Sikap tidak toleran seperti ini dapat menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa yang sulit diselesaikan. 8. Terhambatnya kemajuan ekonomi Aspek ini bisa menyebabkan kesenjangan finansial antara si kaya dan si miskin. Di samping itu, terhambatnya kemajuan ekonomi juga dapat membuat jumlah pengangguran meningkat. Hal-hal seperti ini pada akhirnya akan menimbulkan kriminalitas dan perpecahan di masyarakat. Cara Mencegah Disintegrasi Bangsa Dari penjelasan tentang pengertian dan penyebab disintegrasi bangsa di atas, bisa dilihat bahwa keberagaman sangat mudah menimbulkan konflik yang akan memicu perpecahan. Maka dari itu, baik pemerintah maupun masyarakat harus berusaha mencegah terjadinya disintegrasi dengan cara 1. Mengajarkan patriotisme Pemerintah harus mengajarkan jiwa patriotisme cinta tanah air kepada masyarakat demi mencegah munculnya perpecahan di tengah masyarakat. Di samping itu, masyarakat juga akan menyadari bahwa kepentingan negara jauh lebih penting dibanding kepentingan kelompok maupun pribadi. Dengan begitu mereka akan memegang teguh slogan “NKRI Harga mati” dan Indonesia harus tetap menjadi negara yang satu bagaimanapun kondisinya. Meskipun dalam praktiknya pasti ada keputusan pemerintah yang menimbulkan pro dan kontra, namun hal ini bisa diselesaikan dengan cara berdiskusi melalui lembaga yang bertugas sebagai pihak penengah dalam permasalahan tersebut. Cara seperti ini membuat sikap dan tindakan dilakukan berdasarkan pada argumen, bukan sentimen. Inilah yang nantinya akan mencegah kemunculan disintegrasi bangsa. 2. Menghilangkan primordialisme Primordialisme adalah sebuah sikap atau pandangan yang memegang kuat hal-hal yang dibawa sejak kecil. Misalnya seperti kepercayaan, adat-istiadat, tradisi dan sebagainya. Primordialisme yang sempit seperti ini dapat mempengaruhi stabilitas bernegara. Maka dari itu, kita harus meninggalkannya secepat mungkin. Di sisi lain, pemegang kekuasaan harus menghindari tindakan yang bisa menimbulkan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN. Karena, hal itu bisa memicu munculnya ketidakpercayaan masyarakat sehingga masyarakat cenderung melakukan perlawanan dan mengakibatkan disintegrasi bangsa. 3. Selektif dalam memilah informasi Saat ini ada banyak pihak yang berusaha memecah belah bangsa dengan cara menyebarkan isu-isu sensitif, terutama yang berhubungan dengan suku, agama, ras, dan antar golongan SARA. Kondisi ini terjadi karena setiap orang bisa dengan mudah menyebarkan isu-isu negatif melalui media sosial. Maka dari itu, kita harus lebih selektif dan berpikir cerdas dalam memilih dan membaca informasi yang beredar di internet. Terutama berita yang sedang viral, karena tidak semua berita itu terbukti benar. Kita harus selalu mengecek kebenaran berita-berita viral yang kita temukan dan jangan sampai mudah termakan oleh berbagai isu di internet. 4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat Pemerintah harus terus berusaha meningkatkan kepercayaan masyarakat, karena hal ini menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya disintegrasi bangsa. Jika tidak, masyarakat yang kehilangan kepercayaan akan menilai lembaga negara sudah tidak memiliki netralitas dan kredibilitas. Pemerintah harus menunjukkan dengan bukti nyata bahwa mereka hadir untuk rakyat, bukan untuk kepentingan sendiri dan kelompoknya. 5. Melawan Berbagai Gerakan Separatis Selain membangun kepercayaan masyarakat, pemerintah pun harus melawan berbagai tindakan dari gerakan separatis yang bisa muncul dan mengganggu stabilitas negara. Gerakan separatis seringkali muncul akibat perpecahan di masyarakat. Perpecahan ini timbul karena adanya rasa ketidakadilan dan tidak puas terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Tak hanya itu, pemerintah pun harus mengedukasi masyarakat tentang gerakan separatis menggunakan bukti yang jelas dan kuat. Di sisi lain, sebagai masyarakat, kita juga harus mengimbangi usaha pemerintah dengan cara membentengi diri dari informasi menyesatkan. Perlu digaris bawahi, gerakan separatis masih ada sampai saat ini. Buktinya bisa dilihat pada serangan-serangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata KKB di Papua yang ingin melepaskan diri dari NKRI. Serangan-serangan tersebut mengakibatkan terganggunya keamanan negara dan memakan banyak korban jiwa. Contoh Disintegrasi Bangsa yang Pernah Terjadi di Indonesia 1. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia PKI Madiun Pemberontakan Partai Komunis Indonesia PKI Madiun terhadap pemerintahan Soekarno terjadi pada tanggal 18 September tahun 1948. Penyebab utamanya adalah munculnya perbedaan ideologi antara Pancasila dan Komunis. Berawal dari Amir Syarifuddin yang merasa sakit hati karena diberhentikan dari posisinya sebagai menteri. Amir kemudian membentuk sebuah organisasi yang bernama Front Demokrasi Rakyat FDR. Dia menggabungkan tiga partai besar komunis, yaitu Partai Komunis Indonesia PKI, Barisan Tani Indonesia BTI dan Pemuda Sosialis Indonesia Pesindo dengan tujuan untuk menjatuhkan kabinet Mohammad Hatta. Ini dilakukan agar paham komunis dapat disebarluaskan secara maksimal hingga ke seluruh penjuru Indonesia. 2. Pemberontakan Republik Maluku Selatan RMS Yang kedua adalah pemberontakan Republik Maluku Selatan RMS yang terjadi pada tahun 1950. Pada tanggal 25 April 1950, Dr. Christian Robert Soumokil mendirikan Republik Maluku Selatan RMS. Dia melakukan ini sebagai bentuk penolakan atas berdirinya NKRI. Saat itu, Soumokil merasa tidak setuju jika daerah-daerah di Negara Indonesia Timur NIT digabungkan ke dalam wilayah NKRI. Karena itulah, dia mencoba melepaskan Maluku Tengah dan NIT dari Republik Indonesia Serikat. Pemerintah merasa kehadiran RMS dapat menjadi ancaman serius untuk keutuhan Republik Indonesia Serikat, maka dari itu dikirimlah Dr. J. Leimena dengan misi perdamaian. Sayangnya, langkah ini ditolak oleh Soumokil. Pemerintah lantas memutuskan untuk melaksanakan ekspedisi militer dan akhirnya kota Ambon bisa dikuasai pada bulan November 1950. Yup, pemerintah berhasil menghentikan pemberontakan RMS. 13 tahun kemudian, tepatnya pada 12 Desember 1963, Soumokil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Militer Luar Biasa. 3. Pemberontakan Andi Aziz Pemberontakan Andi Azis dimulai dengan berakhirnya Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949. Dalam konferensi itu, Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger KNIL–angkatan perang Belanda dibubarkan dan Negara Indonesia Timur ditetapkan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat RIS. Andi Azis menentang keputusan ini karena tidak setuju jika NIT harus menjadi bagian dari RIS. Sejak awal dia memang ingin agar Indonesia menjadi sebuah negara federasi. Selain itu, dia juga tidak setuju jika KNIL harus bergabung dengan TNI dan berada di bawah Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat APRIS. Pada tanggal 5 April 1950, Andi Azis dan pasukannya lalu menyerbu markas APRIS yang ada di Makassar dan berhasil menduduki markas ini. Dua hari kemudian, 7 April 1950, pemerintah RIS mengirimkan pasukan ekspedisi yang dipimpin langsung oleh Letnan Kolonel Kawilarang. Karena hal ini, kondisi di Makassar menjadi kacau balau sehingga pada tanggal 8 April 1950, Pemerintah RIS memberikan ultimatum kepada Andi Azis untuk melapor ke Jakarta. Andi Azis menolak berangkat ke Jakarta dan dia kemudian dicap sebagai pemberontak oleh Soekarno. Soekawati yang menjadi Presiden NIT saat itu mengetahui hal ini, dia lalu meminta Andi Azis untuk menyerahkan diri. Akhirnya pada tanggal 15 April 1950, Andi Azis berangkat ke Jakarta dan dijatuhi hukuman 14 tahun penjara. 4. Pemberontakan PRRI dan PERMESTA PRRI adalah kependekan dari Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia, sementara PERMESTA adalah kependekan dari Perjuangan Rakyat Semesta. Dua organisasi ini melakukan pemberontakan pada bulan Februari 1958 di wilayah Sumatera dan Sulawesi. Mereka merasa saat itu ada ketimpangan pembangunan di antara pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah daerah Sumatera dan Sulawesi merasa bahwa pembangunan hanya fokus dilakukan di pusat. Jadi, pemberontakan PRRi dan Permesta ini adalah upaya untuk mendapatkan otonomi daerah yang lebih luas lagi. Pelopor utama pemberontakan ini berasal dari kalangan militer daerah. Untuk mencegah pemberontakan semakin meluas, pemerintah pusat lalu mengadakan operasi militer yang dipimpin oleh Tentara Negara Indonesia untuk memberantas PRRi dan Permesta. Pada bulan Agustus tahun 1958, pemerintah berhasil menghentikan pemberontakan ini. Tiga tahun kemudian, Presiden Soekarno memberikan penghapusan hukuman atau amnesti kepada mantan anggota PRRI dan Permesta. Kesimpulan Sebagai bangsa yang identik dengan keragaman, Indonesia harus selalu waspada terhadap ancaman-ancaman disintegrasi bangsa. Pasalnya, keragaman tersebut justru dapat menimbulkan konflik jika pemerintah dan rakyat tidak dapat bekerja sama. Artinya, baik pemerintah maupun rakyat harus sama-sama berusaha menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika”. Semboyan ini adalah pengingat bahwa perbedaan agama, suku, ras, dan budaya bukan suatu masalah jika kita tetap memiliki satu tujuan yang sama, yaitu mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia. Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan, harus selalu mendahulukan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi maupun kelompok. Tujuannya agar pemerintah dapat bertindak secara adil dan menghasilkan kebijakan yang pro rakyat. Pemerintah juga harus menindaklanjuti setiap pelanggaran dilakukan oleh pemegang kekuasaan agar tidak membuat masyarakat menjadi benci kepada pemimpinnya sendiri. Kita sebagai warga negara harus saling menghormati dan menghargai untuk menjaga keutuhan bangsa. Dengan berpegang teguh pada Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, kita dapat menghindari ancaman disintegrasi di negara yang multikultural ini. Terlebih sejak dulu Pancasila sudah terbukti mampu menyatukan berbagai perbedaan. Tak hanya itu, kita pun harus menyadari bahwa perpecahan bangsa adalah masalah yang sangat serius. Jika kita menganggap sepele masalah perpecahan bangsa ini, akan ada banyak sekali konflik yang menghancurkan keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Maka dari itu, selalu jaga perkataan, perbuatan, sikap, dan sifat kepada sesama tanpa melihat agama, suku, atau ras. Ingat, Indonesia dibentuk dengan tujuan agar perbedaan-perbedaan tersebut menjadi satu kesatuan yang kuat dan tidak bisa dipisahkan sampai kapanpun. Karena perbedaan ini juga merupakan kekuatan utama bangsa Indonesia. Demikian pembahasan tentang disintegrasi bangsa. Setelah membaca artikel ini sampai habis, semoga saja kita semua tetap bisa mempertahankan persatuan dan kesatuan. Jika ingin mencari buku tentang persatuan dan kesatuan, maka kamu bisa mendapatkannya di Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Gilang Oktaviana Putra BACA JUGA Pengertian Disintegrasi, Dampak, dan Bentuk-Bentuknya dalam Keseharian Integrasi Nasional Pengertian, Konsep, Syarat, Faktor Pembentuk, dan Penghambatnya Integrasi Pengertian, Jenis, dan Faktor Terbentuknya Contoh Ancaman di Bidang Politik dan Cara Mengatasinya Pengertian Integrasi Sosial Syarat, Bentuk, dan Faktor Pengaruhnya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
ContohDisintegrasi Bangsa. Disintegrasi bangsa dapat berwujud dalam berbagai bentuk antara lain pemberontakan, kriminalistas, prostitusi, kenakalan remaja, dan lain sebagainya. Pemberontakan adalah gerakan menentang dari seseorang terhadap pimpinan atau penguasa yang sedang berkuasa. Kriminalitas atau keadaan kejahatan.
Jakarta - Disintegrasi bangsa menjadi permasalahan yang cukup serius bagi bangsa dan negara. Disintegrasi dapat memicu berbagai konflik yang lebih besar bahkan tidak menutup kemungkinan melahirkan bangsa Kamus Besar Bahasa Indonesia, disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; dan dari Jurnal Humaniora Universitas Gadjah Mada UGM, dinamika suatu masyarakat dapat dipacu dengan adanya pengakuan dari perbedaan. Namun demikian, tidak dapat dihindari bahwa perbedaan juga dapat memunculkan konflik sosial yang dapat mengganggu kestabilan kehidupan Penyebab Disintegrasi BangsaDalam kacamata sosial, keberagaman etnis yang ada dalam sebuah wilayah dapat memicu disintegrasi sosial yang mengarah pada konflik. Dikutip dari Buku Integrasi dan Disintegrasi dalam Perspektif Budaya oleh Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata, Konflik terdiri dari dua fase, yaitu fase disorganisasi dan fase beberapa faktor yang mempengaruhi kehidupan sosial menuju disintegrasi maupun integrasi. Seperti tujuan dari kelompok, sistem sosial, sistem tindakan, dan sistem sanksi. Sementara itu, gejala disintegrasi dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Sebagai berikut1. Ketidaksesuaian anggota kelompok mengenai tujuan kehidupan sosial kemasyarakatan yang telah Norma dan nilai sosial yang ada sudah tidak mampu lagi untuk membantu anggota masyarakat dalam mencapai tujuan baik individu maupun Norma dan nilai kelompok yang telah disepakati anggota kelompok saling bertentangan satu sama Sanksi yang diterapkan sebelumnya sudah lemah bahkan tidak dilaksankan dengan Tindakan anggota masyarakat telah bertentangan dengan norma dan nilai itu, Dahlan Hi Hasan dalam artikelnya yang berjudul Distingerasi sebagaimana diterbitkan dalam Jurnal ACADEMICA menjelaskan, ada tiga kemungkinan penyebab terjadinya disintegrasi bangsa yaitu sebab internal, kultural, dan struktural. Berikut penjelasannya1. InternalSebab internal ini berasal diri sendiri, yakni menyangkut pada kualitas pribadi manusia. Hal ini seringkali terjadi akibat pemahaman dan intepretasi yang kurang tepat terhadap sistem nilai muncul perilaku fatalistik, intoleran, meninggikan suku bangsa masing-masing, hingga penggunaan bahasa yang tidak KulturalSebab kultural menyangkut tentang pandangan nilai dan sikap mental serta perilaku masyarakat. Pandangan ini muncul dari sistem nilai budaya yang menghargai cara hidup yang menghindari kesenangan duniawi dan ini memiliki kecenderungan untuk melakukan kegiatan yang meresahkan masyarakat dan berujung pada kesengsaraan orang banyak. Mereka juga tidak saling mengenal dan menghargai kebudayaan kelompok etnis hingga tidak menerima nilai-nilai yang berlaku di StrukturalSebab struktural terjadi akibat adanya struktur kekuasaan yang memberikan ruang bagi lahirnya disintegrasi bangsa. Contohnya rendahnya legitimasi pemerintahan, kekacauan ekonomi, tingginya represi, banyaknya pelanggaran HAM, hingga ketidakadilan dari pemerintah pusat terhadap daerah. Simak Video "Komnas HAM Deklarasikan Pemilu Tanpa Diskriminasi" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy
. 197 445 455 136 73 366 486 408
berikut bukan merupakan perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah